Jam makan siang yang selalu dinanti oleh sebagian besar orang yang bekerja, bukanlah jam yang gue nanti-nanti. Aneh memang, tapi si neng yang satu ini emang freak. haha
Lunch kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Gue gak pergi bareng temen-temen MDP seangkatan kayak biasanya. Kali ini gue makan siang bareng mas dan mbak temen kantor yang seruangan sama gue. Mas Tim, Mba EK, dan 3 orang temen lain yang baru gabung di perusahaan ini (Mas Hen, Mba Din, and Mba.... *lupa*).
Kita jalan lumayan jauh ke arah Plaza Semanggi ngelewatin jalan belakang Atmajaya. Panas memang, tapi tergiur oleh cerita dari Mas Tim tentang tempat makan yang bakal kita tuju siang ini. Ya, ini pertama kalinya gue makan siang sejauh ini selama 9 bulan gue gabung di perusahaan ini. Gue jarang keluar kantor buat makan. Males. Freak memang. Memang freak. Haha...
Dan ketika gue sampe di tempat tujuan, gue gak pernah ngeh kalo ternyata tempat itu adalah tempat makan. Setiap lewat situ, gue gak pernah mempertanyakan itu tempat apa. Asal lewat. Menandakan banget gue udah mulai gak peduli sama lingkungan. Kacau. Gue tertampar kelakuan sendiri. Kemudian tersadar dan harus segera diperbaiki.
Lanjut...
Mas Tim pesen ayam asam manis, Mas Hen juga sama, gue ayam goreng mentega, Mba EK bawa bekel sendiri, Mba Din pesen fuyunghai, dan Mba *lupa* pesen bakso malang kalo ga salah. Selayaknya para pekerja yang lagi makan siang bareng, kami pun sama.. bercengkrama sambil menikmati hidangan yang ada.
Ada kejadian lucu yang agak menyebalkan.
Jadi si mas-mas penjual dateng nganterin pesanan kita satu persatu. Si mas bilang, "ayam goreng mentega". Itu pesenan gue. Tapi ketika gue lihat barangnya yang bertabur saus,
"kok basah ya?" pikir gue.
Terus gue terdiam lumayan lama, dan semua orang bingung ngeliat gue.
Gue kembali mendapatkan kesadaran ketika Mas Tim bilang,
"Es, ini pesenan lo bukan? Ayam Goreng Mentega".
Gue menjawab sambil terbata-bata, "ah iyaa...".
Yang laen ketawa ngeliat kebingungan gue. Dan gue juga agak geli ketika tersadar dari ketidaksadaran #halah.
Tanpa pikir panjang, Si Ayam Goreng Mentega yang bertabur saus yang sepertinya gue kenal itu saus apa pun gue lahap dengan kurang nikmatnya (karena masih ngerasa ada yang aneh). Sejeda kemudian, si penjual pun datang lagi membawakan pesanan yang lain.
"Maaf yang tadi itu Ayam Asam Manis, yang ini Ayam Goreng Mentega." Kata si mas penjual.
Sontak gue berhenti mengunyah. Tiba-tiba lahar dan lava yang terendam di dalam perut bumi pun menguap. Temen-temen gue disitu pada bilang,
"Oh pantesan tadi mbak (ester) nya bingung...".
Dan gue juga bilang dalam hati,
"Gosh..pantesan gue kenal sama siraman saus ini. ternyata saus asam manis. persis kayak saus asam manis pada ikan goreng saus asam manis yang sering papa pesen kalo kita lagi pergi ke pemancingan. damn!"
Seketika gue lunglai... sedih... dilema.. galau.. oke stop, ga semerana itu sih sebenernya.
Then, kita semua melanjutkan melahap makanan kita. Mba Din berhenti karena porsi fuyunghai yang dia dapet ternyata ga sepenuhnya muat di perutnya. Dan Mas Tim, dengan lapang dada menghabiskan separuh nasi dan separuh fuyunghai yang masih ada. Luar biasa perut Mas Tim itu. Salut, Om!! :D Awalnya sih dia malu-malu tanya,
"beneran din ga dimakan lagi?"
Baaahhh.... hahahaa...
This is my first time having lunch with my other colleagues (bukan anak MDP ato HC). Dan ya, gue merasakan kesenangan yang berbeda untuk pengalaman makan siang kali ini. Different Lunch Favor Story.
Jadi keinget someone said to me, "gak rugi loh, ngobrol sama banyak orang..." Oke, I think he is right on it. :)
0 comments:
Post a Comment